Tips Travelling Sehari di Kuala Lumpur

Saat ini, travelling merupakan salah satu gaya hidup maupun hobi yang tengah naik daun. Kecanggihan zaman dan teknologi memberikan kemudahan khususnya bagi kaum millenial untuk meluaskan akses dan melihat dunia melalui segenggam handphone. Sekarang, travelling tidak perlu ribet bin repot karena sudah hadir beberapa aplikasi yang membuat segala urusan kita lebih mudah, mulai dari booking pesawat, hotel, internet, dan lain-lain.

Ada kalanya, maskapai pesawat memiliki durasi penerbangan yang panjangggg sekali. Hal tersebut bisa jadi karena rutenya yang panjang, atau transitnya yang belasan jam. Nah, pengalaman saya pribadi pernah mengalami yang namanya transit 19 jam di Singapura. What? Pastinya, 19 jam terlalu sayang jika hanya dibuat berleha-leha di dalam bandara, namun juga waktu yang lumayan terbatas jika ditujukan untuk liburan. Well, kali ini aku akan berbagi tips dan rekomendasi buat teman-teman semua di dalam memanfaatkan waktu singkat kalian selama di luar negeri, dan... destinasi kota impian kita kali ini adalah KUALA LUMPUR.

Image result for kuala lumpur
Night in Kuala Lumpur
source: wikipedia.org
Introduction...
Gambaran singkat mengenai Kuala Lumpur, kota tersebut merupakan ibu kota Malaysia dengan jumlah populasi penduduk yang jauh lebih sedikit dibandingkan Jakarta. Menurut PBB, jumlah penduduk Kuala Lumpur pada tahun 2010 berjumlah 1,589 juta saja. Sedangkan Jakarta berjumlah 9,608 juta. Sungguh rasio yang fantastis dari kedua ibu kota negara tersebut, hehe. Cuaca KL cerah, jalanan tidak pernah macet, dan memiliki kehidupan budaya yang beragam seperti Melayu, China, dan India. Di kota tersebut, kita dapat merasakan kuliner, cendera mata, bangunan, dan juga seni dari ketiga etnis tersebut. Benar-benar mix deh!

Oke, karena aku yakin tidak semua orang bisa merasakan travelling dengan panjang, oleh karena itu ku buat sebuah post bertajuk tips travelling sehari di Kuala Lumpur.

What has to do after arriving at the airport?
Bandara internasional di Kuala Lumpur itu ada 2, yaitu KLIA 1 dan KLIA 2. Bandara yang cukup ramai dan sering menjadi rujukan transit internasional adalah KLIA 2. Di bandara ini cukup ramai dan lenkap dengan banyaknya department store, fashion store, dan kafe dengan brand ternama di bandara ini. Jarak antara bandara dan pusat kota KL dapat ditempuh sekitar 2 jam dengan menggunakan bis bandara. Harganya cukup murah yakni sekitar 12 ringgt aja (1 ringgit = Rp 3565). Nah, sedikit perhatian untuk maskapai penerbangan jenis tertentu khususnya pengguna Lion Air, bahwa segala pusat aktivitas seperti departure dan arrival berada di KLIA 1. Jarak antara KLIA 1 daan KLIA 2 cukup jauh jika berjalan kaki, sehingga perlu menggunakan shuttle bus antar bandara. Jika kalian bingung mencari lokasi shuttle bus, silahkan bertanya kepada satpam. Tidak perlu khawatir soal kemampuan bahasa inggris, cukup PD aja sambil cakap-cakap Melayu kaya anak sultan hehe.

Lanjut.

What is the system of transportation in KL?
Oke, jika kita hidup di Indonesia khususnya kota selain Jakarta dan Palembang, kalau kemana-mana pasti terbiasa naik Grab, Gojek, angkot, atau nebeng temen yaa. Nah, di Kuala Lumpur ini sistemnya beda dan sangat canggih bin terintegrasi. Di Kuala Lumpur jarang banget kita temukan pengendara sepeda motor, paling yang kelihatan cuma motor kurir atau pengirim pizza. Untuk layanan online transportation, ada Grab Car dengan harga yang murah. Selain itu juga ada MRT, KTM (Kereta Tanah Melayu), dan juga GO KL. MRT itu sejenis KRL kalau di Jakarta. Sedangkan KTM ibarat KAI, lalu jika GO KL itu jenis kendaraan bis seperti Trans Jakarta gitu.

 Selama di KL, kemana-mana aku sering menggunakan MRT karena selain cepat dan murah, kita bisa merasakan sensasi berkeliling menggunakan kereta bawah tanah di KL ini. Perlu diketahui bahwa pusatnya MRT adalah KL Sentral, jadi di KL Sentral ini kita dapat terhubung dengan 7 muara rel kereta seperti KLIA, Tanjung Malim, Batu Caves, Gombak, Ampang, Pelabuhan Klang, dan juga Gemas. Di KL Sentral ini juga terdapat banyak toko dengan merk ternama, untuk makanan juga banyak pilihan antara lain KFC, Burger King, MCD, dll. Ada menu MCD seperti es krim soda gitu hanya seharga 1 RM aja! Wah murah banget kan... Selain itu, bagi kalian yang lupa enggak nukar uang kalian ke RM (Ringgit Malaysia), bisa ditukar ke money changer yang murah banget di belakang kedai Burger King. Nah, tips bagi kalian yang membawa koper besar bisa menyewa loker penitipan seharga 50 RM di salah satu pintu KL Sentral.

Apa saja ikon di Kuala Lumpur yang bisa dikunjungi?
Well, sekarang kita udah berdiri di tengah-tengah KL Sentral nih. ^^ Nah, misalkan teman-teman sampai sini pagi, mungkin akan terasa sepi karena kebanyakan toko buka jam 10. Jadi, saranku pagi gini mending menuju ke destinasi pertama, yaitu BATU CAVES. Batu Caves merupakan salah satu destinasi wisata ikonik KL yang merupakan candi berwarna emas dengan tinggi kira-kira 2 kali lipatnya tower hehe. Di sana, juga terdapat tangga dengan ribuan anak tangga dengan goa di atasnya. Di goa tersebut, kita bisa melihat beberapa candi hindu atau budha, anakonda, dan beberapa hewan-hewan lainnya. Suasana di sini sangat kental dengan budaya India. Selain itu, kita bisa menikmati sensasi memberi makan merpati dan monyet di pelataran lokasi. Untuk sampai ke sini, gratis. Kalian hanya perlu menyiapkan beberapa RM untuk biaya transportasi. Rutenya adalah... jika kita berangkat dari KL Sentral kita naik MRT dengan Port Klang Line menuju stasiun Batu Caves.

Batu Caves
Lanjut, sekarang mentari sudah agak naik nih. Udara mulai hangat dan sinar matahari sudah mulai cerah. Di Batu Caves mungkin kita bisa menghabiskan waktu sekitar 2 jam dengan nuansa India yang kental. Nah, habis itu mungkin bisa melanjutkan perjalanan berkeliling di China Town. China Town ini terletak di Petaling Street. Di sana terdapat hotel dan tempat makan yang murah-murah. Menu paling murah yang sempat saya coba adalah nasi Bujang alias nasi, telur, tahu, dan sambal yang hanya berharga 2,5 RM. Di sini juga dapat ditemui pernak-pernik dan cindera mata dengan harga yang bisa ditawar. Selain Petaling Street, lokasi bernuansa Tiongkok lainnya antara lain Guan Di Temple, Sze Ya Temple, Chan See Shu Yuen, dll (sisanya lihat di Youtube atau Google ya :-p)
Jika kalian tertarik mendalami budaya India, juga bisa berkunjung ke tempat seperti Lebuh Ampang (Little India) atau Sri Mahamariamman Temple. 

Masjid Jamek di malam hari
Selanjutnya, ketika memasuki tengah hari. Kalian bisa mengunjungi beberapa ikon lain di KL seperti The National Mosque, National Monument,KL Bird Park, Dataran Merdeka, dan National Textile Museum lalu diakhiri dengan solat ashar berjamaah di Masjid Sultan Abdul Samad Jamek atau biasa disebut Masjid jamek. Udara segar bersemilir bersama tenangnya suasana di Masjid Jamek. Di sini, juga tersedia brosur-brosur penyejuk iman dan salah satu topiknya adalah panduan pernikahan bahagia hehe. Kita bebas mengambilnya. Pengalaman saya, di daerah Masjid Jamek ini kalau malam indahhh banget. Sungai di sini akan mengeluarkan uap dengan disinari cahaya biru. Romantisnya adalah terdapat pengamen jalanan yang mendentumkan nada-nada indah nan romantis ke udara. Jangan bayangkan pengamen di sini seperti di Indonesia, di sini pengamennya keren hehe. Dataran merdeka juga akan sangat memikat di malam hari, so terserah kalian mau berkunjung di waktu yang mana.

Dataran Merdeka
Masih ramai pelancong meski sudah jam 1 malam 
Related image

Tempat terkenal lainnya di saat sore hari adalah Bukit Bintang. Bukit Bintang menjadi destinasi yang menarik mengingat banyak turis asal Indonesia memilih hotel di lokasi tersebut. Menariknya dari Bukit Bintang ini adalah suasananya mirip banget seperti New York (padahal belum pernah ke NY :-p). Banyak lampu gemerlap dan spot instagramable yang kece badai. Selain itu, di sini juga banyak brand terkenal mulai dari kosmetik, fashion, hingga buku. Deskripsi singkat mengenai Bukit Bintang adalah: areal elitnya KL.

Malam hari, mungkin waktu yang melelahkan bagi seorang backpacker. Tapi, buat apa travelling kalau cuma tiduran di hotel ya kan? Mending, malam hari di KL kalian buat berbelanja oleh-oleh dan souvenir khas Malaysia di Central Market. Jadi, untuk menuju Central Market ini kalian bisa turun di Stasiun Pasar Seni yang lokasinya di antara KL Sentral dan Dataran Merdeka. Central Market menjadi salah satu tujuan wisata yang wajib dikunjungi, mengingat di sini pusatnya oleh-oleh murah dan pasar ini telah berdiri sejak lama yaitu pada tahun 1888.


Pemandangan Central Market dari luar


Setelah pas berbelanja, kita bisa mengunjungi lokasi wajib lainnya yaitu primadona Malaysia tak lain dan tak bukan--PETRONAS Twin Tower. Jika kalian berkelana mengelilingi jalanan KL entah pagi atau malam Petronas akan selalu tampak paling anggun di antara bangunan lainnya. Di tempat ini tak pernah sepi, dan ritual wajibnya pasti adalah take some pictures! Di sini banyak pula, pedagang yang menawarkan lensa cembung dengan harga mulai dari 10 RM.

Nah, di malam hari di sisi lain Petronas kita dapat melihat indahnya air mancur warna-warni yang meliuk dan menari-nari dengan gemulai mengikuti irama lagu yang didendangkan. Air mancur akan mulai menari pukul 7 malam. Suasana traveling akan semakin mantab bersama ratusan turis lain yang duduk melingkari air mancur.


*Source: dokumen pribadi
Hari sudah mulai larut, jika kalian merasakan perut keroncongan? Pastikan mengicipi kuliner khas Malaysia seperti nasi lemak, kue durian, dan lain sebagainya. Favorit aku sih di kedai Al-Baiq sekitar 500 meter dari Central Market. Nasi goreng dan ayam gorengnya wenak polll!

Nah... kini sudah saatnya pulang nih. Udah puas belum jalan-jalan sehariannya? Kalau belum, tinggal aja gak usah balik hehe, maksudnya balik saja besok atau besoknya lagi. ;)

Ya, itu tadi adalah beberapa rekomendasi dan tips yang bisa saya bagi, semoga bermanfaat bagi kalian semua yang hendak travelling ke Malaysia. See you again, on other stories!!!

Komentar

  1. Balasan
    1. Terima kasih kakak... saran dan tanggapan membangun slalu ditunggu. ^^ Jangan bosen2 ya baca blog ku hehe

      Hapus
  2. Bagaimana bisa menceritakan sedetail itu.. Gaya nulisnya mirip mirip Habiburrahman El-Sirozy
    (Etoser)

    BalasHapus
  3. Wah aku baru baca kak wkwk keren jugaa

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer