Kuliah tanpa biaya sepeserpun? Bisa!

Halo guys!

Mungkin kalian tiba di post ini karena kalian baru saja diumumkan lolos ke perguruan tinggi dan ingin cari tahu soal kehidupan kuliah sesungguhnya, terutama yang bersinggungan dengan soal finansial.
Pendaftaran| Bamboo Cyberschool | Tangerang

Pertanyaan yang sering hadir di benak calon mahasiswa baru adalah bagaimana kehidupan perkuliahan nanti dan bagaimana saya bisa survive untuk menjalani kuliah khususnya dalam bidang ekonomi. Banyak sekali alasan para siswa soal ekonomi, bisa jadi karena jumlah adiknya masih banyak, orang tuanya sudah tua, dan lain-lain. Nah, beberapa alasan tersebut terkadang membuat gempita diterima di perguruan tinggi impian tiba-tiba diselimuti perasaan cemas. Belum lagi bagaimana cara meyakinkan orang tua. Sama, saya pun juga pernah mengalaminya. Tapi satu hal yang saya pelajari adalah bagaimana kita optimis akan melihat kemungkinan-kemungkinan dan banyaknya kesempatan yang sedang menunggu kita di masa perkuliahan nanti! Salah satu dari banyak kemungkinan itu adalah kesempatan beasiswa. Saat itu saya meyakinkan orang tua dengan menunjukkan beberapa analisis mengenai beasiswa-beasiswaa yang ada di kampus, baik itu dari pemerintah (seperti Bidik misi, beasiswa PPA), lembaga NGO (seperti Beastudi ETOS, dll), maupun perusahaan (Beasiswa Djarum, Tanoto, Glints, Cargill, dan masih banyak lagi). Sejak saat itu, saya juga mencoba mendaftarkan diri ke salah satu beasiswa yang dapat didaftarkan oleh mahasiswa baru yaitu Beastudi ETOS Indonesia. Saat tahun 2016, Beastudi ETOS masih terdapat di Pulau Jawa dengan salah satu mitranya adalah Universitas Brawijaya. Saat itu saya menyempatkan mengurus dan mengirim berkas di tengah kesibukan lainnya dan hanya berharap hasil yang terbaik menurut Allah. Selang beberapa waktu, saat itu saya diundang untuk mengikuti seleksi tes tulis dan wawancara di Malang. Saya senang sekaligus deg-degan, tentunya karena ini adalah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan, saya jalani rangkaian tes itu dengan sungguh-sungguh dan menjadi versi terbaik diri kita. Singkat cerita alhamdulillah saya lolos untuk menjadi penerima Beastudi ETOS atau yang biasa disebut Etoser Malang selama dua tahun perkuliahan. Bersyukurnya lagi, beasiswa ini juga mencakup asrama gratis dan bimbingan pengembangan diri secara intensif selama dua tahun. Hmm.. saat itu deg-degan juga ya, karena membayangkan bagaimana rasanya kehidupan berasrama. Cuma setelah dijalani, asrama juga sangat seru dan justru saya bersyukur karena dengan berasrama saya memiliki "keluarga" baru sebagai mahasiswa. Tentunya fasilitas ini sangat membantu masa-masa adaptasi saya sebagai mahasiswa!

Lanjut.

Beastudi ETOS hampir berakhir, beberapa teman-teman mulai mempersiapkan fase pasca ETOS mereka ada yang mengambil part time kerja, design freelancer, ojek online, berbisnis online shop, dan lain-lain. Kebetulan saat itu saya sempat memiliki keinginan berbisnis, namun karena beberapa hal tiba-tiba fase Etos sudah mau berakhir dan keinginan berbisnis pun masih sebatas wacana. Saya bingung mempersiapkan fase Etos seperti membayar uang kos dan lain sebagainya. Namun, tidak disangka-sangka, ternyata rezeki datang dari arah yang tidak diduga!

"Where there is a will, there is a way"

Hobi saya untuk mengikuti lomba sejak mahasiswa baru ternyata juga memberikan jalan keluar bagi saya untuk mempersiapkan fase pasca Etos. Saat itu, Universitas Brawijaya memberikan reward tambahan bagi para pemenang lomba, dan saat itu beberapa reward lomba saya cair. Wah senang sekali ternyata reward tersebut sangat cukup untuk membiayai uang kos saya setahun ke depan. 😍



Oke, cerita masih berlanjut. Pada tahun ketiga dan keempat, saya juga menerima beasiswa lagi yaitu Cargill Global Scholarship Program. Beasiswa ini terbilang membawa saya pada banyak pengalaman baru untuk mengenal dunia kerja, pengembangan diri &kepemimpinan, serta pengalaman untuk berangkat ke Amerika pertama kalinya. Jika kamu ingin tahu kisahku untuk mengikuti CGSP 2018 bisa dilihat di post link berikut ini soal pengalaman mendaftarkan CGSP dan wawancara.

***
Menulis postingan ini membuatku refleksi atas perjalanan-perjalanan yang aku lalui. Ternyata banyak sekali hal yang harus saya syukuri salah satunya adalah tidak membayar sepeser apapun untuk perkuliahan saya, malah bisa membantu orang tua dengan uang beasiswa. Saya yakin, banyak sekali calon mahasiswa yang survive soal ekonomi untuk kuliah. Beberapa dari mereka mungkin takut, sedih, dan perasaan lainnya ketika mengetahui kondisi keluarga yang kurang mendukung. That's why, saya menulis pos ini untuk menginspirasi bahwa selama kita memiliki impian dan komitmen untuk menjaganya, seluruh semesta akan membantumu dan memberi jalan atas setiap perjalanan impianmu. Memang perjuangan menuju jalan itu tidak mudah, tapi hal tersebut akan memaksamu untuk tumbuh dan menjadi pribadi dan pemimpin yang lebih baik. Selamat berjuang!

Komentar

Postingan Populer