Hutan Dalam Nurani



Selalu dekat
Bahkan terbilang lekat
Memadu dalam jiwa nurani tak bersekat
Selalu bicara dalam satu mufakat
Bertindak lurus dalam tiap harakat

Dalamnya hutan tak pernah terjamah
Bergemelutuk lautan dusta tak berpantai
Menggenangkan lebam beriringkan dosa
Terbalut dusta di antara semak hutan

Hutan tempat nurani berpulang
Kepadanya segala buah dan alam melimpah ruah
Kala kejujuran terlalu sabar kepada dusta
Segala perdu telah terbabat habis
Oleh api yang tercipta dengan nafsu
Melepuhkan bebatuan
Meretakkan tanah gersang

Pohon, lumut dan ekosistemnya semakin runyam
Tangisan lazuardi bangunkan singa kelaparan
Meraung, meresahkan semburat api luka

Pohon demi pohon terbabat habis
Hanya leleh peluh yang membasahi hutan
Beserta, dusta yang merampas kebenaran
Rumah hati nurani berpulang

 *Puisi sudah diantologikan ke dalam buku antologi puisi oleh Genom Publisher.

my newest poem...  ^-^



Komentar

Postingan Populer