ANTI TELER (Antiseptik Tembakau dan Lavender): Inovasi Antiseptik Ekstrak Daun Tembakau Sebagai Pengembangan Produk Pertembakauan di Indonesia
Maraknya penyebaran penyakit memicu munculnya produk pengobatan
baru. Inovasi senantiasa diciptakan agar tercapainya taraf kehidupan yang lebih
baik. Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, sehingga perlu
mengoptimalkan segala potensi yang ada. Salah satunya adalah tembakau yang belum optimal
pemanfaatannya. Pengolahan tembakau sebagian besar dimanfaatkan sebagai bahan
baku rokok. Padahal, daun tembakau dapat berguna dalam dunia kesehatan
dengan dialih fungsikan untuk pembuatan
antiseptik. Pembuatan antiseptik dengan cara daun tembakau tersebut diekstrak
menggunakan metode SD-E (Steam
Distillation and Extraction) dan dilanjutkan dengan metode Superkritik CO2 untuk menghilangkan kandungan nikotin
dalam tembakau. Ekstraksi daun tembakau menghasilkan senyawa fenolik, alkaloid,
dan minyak atsiri yang berguna sebagai obat luka (antiseptik). Kemudian
antiseptik ini akan dikombinasikan dengan ekstrak bunga lavender untuk
mendapatkan aroma antiseptik yang wangi. Selain memberikan aroma wangi pada
antiseptik, bunga lavender juga mampu menyembuhkan luka dengan kandungan yang
ada didalamnya seperti linalool dan lynalil asetat. Kombinasi dari kedua
ekstrak tersebut menghasilkan antiseptik yang efektif dalam penyembuhan luka.
Terdapat beberapa faktor untuk menghasilkan antiseptik yang efektif dengan
memperhatikan konsentrasi zat antibakteri, waktu penyimpanan, sifat fisik dan
kimianya. Jika proses pembuatannya mempertimbangkan faktor-faktor tersebut,
maka didapatkan sebuah antiseptik yang mampu menyembuhkan luka secara cepat.
Mekanisme kerja dari antiseptik ini secara umum adalah merusak dinding sel,
mengganggu permeabilitas sel, dan menghambat sintesis protein serta asam
nukleat pada bakteri. Keefektifan antiseptik tersebut didalam menghambat
pertumbuhan bakteri dapat diuji dengan S aureus dan E. coli. Fungsi antiseptik
berbahan dasar daun tembakau mampu menginaktivasi enzim dan materi genetik,
sehingga bakteri tidak dapat melakukan pembelahan sel untuk pembiakannya.
Kata Kunci: Antiseptik, Inovasi, Lavender, Tembakau.
Komentar
Posting Komentar