RUMAH KREATIF: Upaya Pemberdayaan Perempuan di Desa Produktif di Era Digital

Hasil gambar untuk beastudi etos png
Postingan ini diikut sertakan dalam acara "Pemuda Kontributif"
yang diselenggarakan oleh Beastudi Etos dalam acara "Sociopreneur Camp 2018"
di Universitas Diponegoro, Semarang

  Pemuda sebagai agent of change, memiliki tanggung jawab untuk peka dalam menganalisis masalah yang terjadi di masyarakat serta mampu memberikan solusi solutif nan kreatif guna mengatasi masalah tersebut. Dalam era modern ini, masih banyak masalah yang perlu diperhatikan oleh pemerinta  h bersama generasi muda. Permasalahan yang terjadi di sekitar kita seperti kemiskinan, limbah, dan ketimpangan sosial tetap menjadi sajak yang diceritakan oleh kehidupan sejak zaman dahulu. Dunia berubah secara signifikan seiring berjalannya waktu. Planet yang kita tinggali ini terus bermetamorfosis baik secara lingkungan maupun sosial. Sejarah mencatat beberapa perubahan yang terjadi di dunia seperti bergesernya istilah tradisional menjadi modern, masyarakat pedesaan menjadi masyarakat global, pertanian menjadi indsutri, dan teknologi mesin uap digeser oleh teknologi Internet of Things (IoT). Seiring dengan perubahan dunia tersebut, maka permasalahan yang timbul beserta solusinya juga akan semakin bervariasi.

     Solusi mengatasi kemiskinan, tidak cukup jika hanya dengan memberi subsidi atau bantuan uang tunai begitu saja. Mengatasi kemiskinan perlu diatasi dari akarnyamelalui pemberian skill dan kreativitas yang berdaya saing bagi masyarakat. Ketika masyarakat dapat terberdayakan dan terolah segala potensinya, maka ia akan mandiri dan sanggup berdikari. Sehingga, keberlanjutan upaya untuk mengatasi kemiskinan akan terus terjadi dan memberikan dampak bagi individu dan lingkungannya untuk aktif sebagai subjek yang terus berkarya. Hal inilah yang kemudian mendasari terwujudnya program “Rumah Kreatif” Desa Produktif Etos Malang.

Pembukaan acara Rumah Kreatif di Balai RT
     Rumah Kreatif merupakan program pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan dan mengolah kembali sampah-sampah seperti kertas dan plastik untuk dibuat sebagai barang yang memiliki nilai jual seperti suvenir, gantungan kunci, kado wisuda, dan lain-lain. Dalam pelaksanaannya program ini dikoordinir oleh Divisi Hubungan Masyarakat Etos Malang dengan menggandeng suatu perusahaan dalam bentuk CSR bersama perusahaan local, yaitu Indaka Scrapbook. Hal yang melatarbelakangi penulis untuk menciptakan program pemberdayaan ini adalah kesadaran akan betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, serta upaya untuk mewujudkan poin-poin dari Sustainable Development Goals (SDG) mulai dari No Poverty, Responsible Consumption and Production, Gender Equality, Partnership for The Goals, serta Life on Land.

     Program ini diikuti oleh seluruh ibu-ibu dan remaja putri yang berada di Desa Produktif (DesPro), yang terletak di Desa Penanggungan, Panjaitan, Kota Malang. Program ini menyadari betapa pentingnya pemberdayaan terhadap kaum wanita, karena selain dapat meningkatkan pendapatan dan kemandirian, kaum perempuan juga harus mendapatkan tempat yang dapat memberikannya pengalaman, kreatifitas, dan skill. Sehingga, Rumah Kreatif juga merupakan upaya dari visi mencerdaskan kehidupan para kaum perempuan melalui adanya penguatan dari sisi sosial dan ekonomi.
Ekspresi adik-adik saat merangkai sebuah bunga dari plastik bekas. Melalui program ini diharapkan motorik anak-anak tersebut dapat terasah sehingga menciptakan generasi yang lebih berdaya saing di masa depan

Ekspresi ibu-ibu saat menjalani program


     Demi terlaksananya program ini, penulis menggandeng perusahaan yang bergerak di bidang industri kreatif di Kota Malang, yaitu Indaka Scrapbook. Setiap hari minggu, satu hingga dua kali dalam sebulan ibu-ibu akan mendapatkan pelatihan dari tim produksi Indaka Scrapbook untuk belajar dan terus mengasah kreatifitas mereka. Karena kreatifitas orang tidaklah sama, maka proses pelatihan diawali dari proses yang paling dasar, yaitu membuat bunga dekorasi rumah dari kresek warna-warni dan sedotan. Setiap kali pelatihan, ibu-ibu akan mendapatkan tantangan yang berbeda dan semakin lama akan meningkat pula tingkat kreatifitas yang dibutuhkan. Rumah Kreatif ini baru akan benar-benar membuat dampak secara ekonomi setelah ibu-ibu yang terbina ini sudah mumpuni secara skill dan kreatifitas dalam membuat produk yang bagus dan bernilai jual. Produk-produk yang nantinya dapat dihasilkan antara lain kado wisuda, souvenir pernikahan, dll.

Levia Indaka, owner Indaka Scrapbook yang melatih secara langsung program Rumah Kreatif di depan warga

Teman-teman ETOS Malang berbaur bersama masyarakat

     Mengetahui perubahan yang terjadi di masyarakat dan dunia bisnis, penulis juga ingin mengoptimalkan penerapan Internet of Things (IoT) dalam proses pemasaran dari produk-produk yang dihasilkan oleh warga DesPro. Kita sama-sama menyadari bahwa pengguna smartphone kini semakin meningkat tiap tahunnya. Saat ini, berdasarkan data dari Kominfo pengguna smartphone di Indonesia telah mencapai angka 83 juta pengguna. Sehingga, menjadi potensi yang tinggi bagi keberlangsungan e-commerce dan online shop di Indonesia. Produk-produk yang dihasilkan oleh ibu-ibu DesPro tersebut, rencananya akan dipasarkan melalui media online shop agar dapat menjaring pasar yang lebih luas. Keberadaan IoT akan membantu para masyarakat agar dapat berkoneksi dengan dunia luar yang lebih luas, sehingga akan banyak kesempatan yang akan di dapat. Rencana jangka Panjang Rumah Kreatif program DesPro ETOS Malang ini nantinya masyarakat akan dapat terampil dan mandiri dalam mengelola bisnisnya sendiri, kemudian para warga akan dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi guna meningkatkan perekonomian warga. Kesimpulannya, saat ini digitalisasi yang terjadi di sekitar kita bukanlah untuk ditakuti lantaran disrupsi yang terjadi, melainkan untuk memotivasi kita agar terus belajar dan maju bersama teknologi. Begitu pula dengan pemberdayaan masyarakat, bersama teknologi masyarakat tidak hanya terdefinisi sebagai kumpulan individu yang mendiami suatu tempat, melainkan populasi yang menjadi bagian untuk berkontribusi demi dunia yang lebih baik.

Foto bersama Tim Produksi Indaka Scrapbook bersama Pengurus Desa Produktif Etos Malang

Penulis adalah Moch. Alawy Syaiful Anam, mahasiswa Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya


Komentar

Postingan Populer